Pemerintah Arab Saudi pada Senin waktu setempat, memutuskan tetap mengadakan pelaksanaan ibadah haji tahun 2020 Masehi atau 1414 Hijriah pada bulan depan. Namun, dengan jumlah jamaah yang "sangat terbatas".
Jamaah atau jemaah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kementerian Haji dan Umrah Saudi, seperti dikutip Sahijab dari ArabNews, Selasa 23 Juni 2020, menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil, karena masih adanya ancaman dari pandemi virus Corona dan untuk menjaga "kesehatan penduduk dunia.
Peziarah yang ambil bagian untuk ibadah haji pada tahun ini berasal dari berbagai negara yang sudah berada di Arab Saudi.
Sekitar 2,5 juta peziarah melakukan haji tahun lalu. Tetapi, karena penyebaran COVID-19 yang masih terjadi di seluruh dunia, diperkirakan membuat tidak banyak peziarah yang bisa ambil bagian di tahun ini.
Kementerian menambahkan, keputusan itu diambil untuk memastikan ibadah haji dilakukan dengan cara yang aman dan pelaksanaannya juga mengikuti protokol kesehatan seperti menjaga jarak sosial.
Tahun lalu, lebih dari 1,8 juta peziarah melakukan perjalanan ke Arab Saudi dari luar negeri untuk ambil bagian. Kementerian Haji mengatakan, untuk tahun ini berbeda karena tingginya risiko penularan penyakit dan peningkatan infeksi secara global.
Kementerian menambahkan, prioritas utama Pemerintah Arab Saudi adalah agar jamaah dapat melakukan haji dan umrah dengan aman dan nyaman.
Dewan Ulama Senior Arab Saudi menyatakan bahwa mereka mendukung apa pun keputusan Kerajaan untuk membatasi jumlah peziarah, demi menjaga kesehatan dan keselamatan ibadah mereka.
Sementara itu, Menteri Agama Mesir, Mohamed Mokhtar Gomaa mengatakan, sehubungan dengan penyebaran pandemi virus Corona, negaranya juga mendukung keputusan Kerajaan Arab Saudi, yang membatasi jumlah peziarah berdasarkan asal negara.
Jamaah atau jemaah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kementerian Haji dan Umrah Saudi, seperti dikutip Sahijab dari ArabNews, Selasa 23 Juni 2020, menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil, karena masih adanya ancaman dari pandemi virus Corona dan untuk menjaga "kesehatan penduduk dunia.
Peziarah yang ambil bagian untuk ibadah haji pada tahun ini berasal dari berbagai negara yang sudah berada di Arab Saudi.
Sekitar 2,5 juta peziarah melakukan haji tahun lalu. Tetapi, karena penyebaran COVID-19 yang masih terjadi di seluruh dunia, diperkirakan membuat tidak banyak peziarah yang bisa ambil bagian di tahun ini.
Kementerian menambahkan, keputusan itu diambil untuk memastikan ibadah haji dilakukan dengan cara yang aman dan pelaksanaannya juga mengikuti protokol kesehatan seperti menjaga jarak sosial.
Tahun lalu, lebih dari 1,8 juta peziarah melakukan perjalanan ke Arab Saudi dari luar negeri untuk ambil bagian. Kementerian Haji mengatakan, untuk tahun ini berbeda karena tingginya risiko penularan penyakit dan peningkatan infeksi secara global.
Kementerian menambahkan, prioritas utama Pemerintah Arab Saudi adalah agar jamaah dapat melakukan haji dan umrah dengan aman dan nyaman.
Dewan Ulama Senior Arab Saudi menyatakan bahwa mereka mendukung apa pun keputusan Kerajaan untuk membatasi jumlah peziarah, demi menjaga kesehatan dan keselamatan ibadah mereka.
Sementara itu, Menteri Agama Mesir, Mohamed Mokhtar Gomaa mengatakan, sehubungan dengan penyebaran pandemi virus Corona, negaranya juga mendukung keputusan Kerajaan Arab Saudi, yang membatasi jumlah peziarah berdasarkan asal negara.
Previous
Posting Lebih BaruNext
Posting Lama
Posted by Juni 22, 2020 and have
0
komentar
, Published at