Virus corona mungkin bisa aktif kembali pada orang yang telah sembuh dari penyakit. Demikian menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.
Seperti dilansir dari Times of India, sekitar 51 pasien yang digolongkan telah sembuh di Korea Selatan telah dites positif lagi. Namun, mereka bukan ternfeksi lagi, melainkan virus yang ada dalam tubuh aktif kembali. Hal ini mengingat mereka kembali dinyatakan positif tak lama setelah selesai karantina.
"Meskipun kami lebih menekankan reaktivasi sebagai penyebab yang mungkin, kami sedang melakukan studi komprehensif tentang ini," kata Jeong Eun-kyeong, direktur jenderal CDC Korea.
Seperti diketahui, seorang pasien dianggap sepenuhnya pulih ketika dua tes dilakukan dengan interval 24 jam menunjukkan hasil negatif. Kini, CDC Korea akan melakukan penyelidikan epidemiologis terhadap kasus-kasus itu.
Korea Selatan adalah salah satu negara paling awal yang mengalami wabah Covid-19 berskala besar. Namun negara itu hanya melaporkan sekitar 200 kematian dan jumlah kasus baru yang menurun sejak memuncak pada 1.189 pada 29 Februari.
Salah satu program pengujian dan ekspansif terbesar di dunia adalah pendekatan yang digerakkan oleh teknologi untuk melacak infeksi telah membuat Korea menahan epidemi tanpa melakukan lockdown.
Ketakutan akan infeksi ulang pada pasien yang pulih juga meningkat di Cina, tempat virus tersebut pertama kali muncul Desember lalu. Beberapa orang dinyatakan positif lagi dan bahkan meninggal karena penyakit tersebut setelah diduga sembuh dan meninggalkan rumah sakit.
Hingga kini, epidemiolog di seluruh dunia berlomba untuk mencari tahu lebih banyak tentang virus yang menyebabkan Covid-19.
Sumber : suara.com
Seperti dilansir dari Times of India, sekitar 51 pasien yang digolongkan telah sembuh di Korea Selatan telah dites positif lagi. Namun, mereka bukan ternfeksi lagi, melainkan virus yang ada dalam tubuh aktif kembali. Hal ini mengingat mereka kembali dinyatakan positif tak lama setelah selesai karantina.
"Meskipun kami lebih menekankan reaktivasi sebagai penyebab yang mungkin, kami sedang melakukan studi komprehensif tentang ini," kata Jeong Eun-kyeong, direktur jenderal CDC Korea.
Seperti diketahui, seorang pasien dianggap sepenuhnya pulih ketika dua tes dilakukan dengan interval 24 jam menunjukkan hasil negatif. Kini, CDC Korea akan melakukan penyelidikan epidemiologis terhadap kasus-kasus itu.
Korea Selatan adalah salah satu negara paling awal yang mengalami wabah Covid-19 berskala besar. Namun negara itu hanya melaporkan sekitar 200 kematian dan jumlah kasus baru yang menurun sejak memuncak pada 1.189 pada 29 Februari.
Salah satu program pengujian dan ekspansif terbesar di dunia adalah pendekatan yang digerakkan oleh teknologi untuk melacak infeksi telah membuat Korea menahan epidemi tanpa melakukan lockdown.
Ketakutan akan infeksi ulang pada pasien yang pulih juga meningkat di Cina, tempat virus tersebut pertama kali muncul Desember lalu. Beberapa orang dinyatakan positif lagi dan bahkan meninggal karena penyakit tersebut setelah diduga sembuh dan meninggalkan rumah sakit.
Hingga kini, epidemiolog di seluruh dunia berlomba untuk mencari tahu lebih banyak tentang virus yang menyebabkan Covid-19.
Sumber : suara.com
Previous
Posting Lebih BaruNext
Posting Lama
Posted by April 10, 2020 and have
0
komentar
, Published at