Istimewanya uang koin ini adalah terbuat dari emas dan bergamar Presiden Soeharto.
Bank Indonesia (BI) ternyata pernah mengeluarkan uang logam edisi khusus pecahan Rp 850.000.
Uang koin tersebut rupanya bergambar Presiden Kedua Indonesia, Soeharto serta dilapisi emas.
Uang logam kuno kini menjadi perbincangan yang ramai di media sosial.
Hal tersebut lantaran beberapa waktu lalu sebuah unggahan tentang uang logam nominal Rp 1.000 bergambar kelapa sawit dijual dengan harga tinggi menjadi viral.
Uang logam kuno yang bergambar kelapa sawit itu dibanderol dengan harga fantastis.
Para kolektor mematok harga uang logam tersebut di atas Rp 100 juta.
Namun sebenarnya uang logam nominal Rp 1.000 tersebut masih berlaku sebagai alat pembayaran jual beli. Hal tersebut disebutkan langsung oleh Bank Indonesia.
Bank Indonesia ( BI) menyebutkan hingga saat ini uang logam Rp 1.000 tersebut masih belum dicabut dan ditarik dari peredaran sehingga masih sah sebagai alat pembayaran.
Nominalnya pun masih sama dengan yang tercantum di koin tersebut, yakni Rp 1.000.
Terlepas dari viral tangkapan layar uang koin bergambar sawit yang dijual mahal tersebut, sebenarnya BI juga beberapa kali menerbitkan sejumlah uang koin edisi khusus yang nilainya terbilang tinggi.
Dikutip dari data dari koleksi Museum Bank Indonesesia pada Senin (22/6/2020), uang koin termahal yang pernah diterbitkan bank sentral itu yakni uang logam emas pecahan Rp 850.000.
Tingginya nominal uang koin ini wajar, mengingat bahan pembuatannya berasal dari emas.
Uang logam dengan nama Uang Logam Khusus Bank Indonesia Seri Presiden RI/1995 ini merupakan emisi Seri Presiden RI.
Bentuknya bulat pipih setebal 2,78 mm dan berwarna kuning keemasan bergambar Presiden Kedua Indonesia, Soeharto di bagian belakang.
Sementara gambar belakangnya berupa lambang Garuda Pancasila. Beratnya 35 gram serta memiliki diameter 35 mm.
Uang logam edisi khusus ini diterbitkan pada 16 Agustus 1995 untuk memperingati 50 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Dalam keterangannya di laman resminya, Bank Indonesia tidak mencantumkan tanggal penarikan uang nominal Rp 850.000 tersebut, sehingga masih bisa digunakan sebagai alat transaksi resmi di Indonesia.
Sumber: tribunnews.com
Previous
Posting Lebih BaruNext
Posting Lama
Posted by , Published at Juni 23, 2020 and have
0
komentar
