Indonesia sudah memastikan untuk meniadakan ibadah haji tahun 2020, di mana sebelumnya umrah pun terhenti akibat pandemi virus corona.
Banyak industri agen perjalanan yang terpengaruh, akibat ditutupnya Arab Saudi dari jemaah umrah dan haji. Bahkan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sempat ditutup, meskipun saat ini dibuka dengan jemaah yang terbatas.
Namun kali ini Sahijab akan membahas seperti apa nasib para supir bus yang biasa mengangkut jemaah haji dan umrah di Arab Saudi.
Salah satu supir bus asal Cililin, Bandung menuturkan jika ia masih bertahan di perusahaan bus meskipun sudah tidak berjalan tiga bulan.
"Sekarang sudah tidak jalan selama tiga bulan. Masalah gaji alhamdulllah," tutur supir bus tersebut saat ditanya Alman, salah satu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi.
Namun para supir bis sudah terkena dampaknya, semenjak umrah ditutup untuk jemaah dari berbagai penjuru dunia. Penghasilan mereka pun menurun drastis, meskipun beberapa pemilik perusahaan masih memperkerjakan mereka.
"Lockdown yang pertama kita full (gaji). Untuk yang kedua (lockdown) kita setengahnya. Alhamdulillah kita masih dikasih uang jajan meskipun setengahnya," tambahnya.
Keluhan para supir ini pun satu, yaitu mereka tidak bisa memberikan nafkah kepada keluarga yang berada jauh. Padahal merekalah yang menjadi tulang punggung keluarga.
Sementara Alman menambahkan, jika gaji supir bus di Arab Saudi tidak terlalu besar. Tapi biasanya, mereka mendapatkan uang sampingan saat membawa jemaah baik umrah maupun haji. Dan saat ini, ketika para supir ini harus 'menganggur,' maka uang sampingan pun tidak ada.
Sementara mereka yang mengajukan pulang ke tanah air, telah difasilitasi dan dipulangkan oleh perusahaan.
"Kebetulan saya tidak mengajukan pulang. Kalo yang sudah mengajukan pulang, kemaren sudah terbang 1 orang. Insya Allah untuk umrah awal tahun depan sudah ada," tambahnya.
Sementara supir bus lainnya yang berasal dari Bandung dan Cianjur menuturkan, jika mereka ingin pulang tapi masih bertahan di sana. "Pengen pulang tapi gimana ya..." ucapnya.
Sumber : sahijab.com
Banyak industri agen perjalanan yang terpengaruh, akibat ditutupnya Arab Saudi dari jemaah umrah dan haji. Bahkan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sempat ditutup, meskipun saat ini dibuka dengan jemaah yang terbatas.
Namun kali ini Sahijab akan membahas seperti apa nasib para supir bus yang biasa mengangkut jemaah haji dan umrah di Arab Saudi.
Nasib Supir Bus di Arab Saudi
Dikutip dari akun Youtube Alman Mulyana, para supir bus ini ternyata terdampak pandemi virus corona. Meskipun sampai saat ini Arab Saudi belum memutuskan, apakah haji akan dilaksanakan atau ditunda sampai tahun berikutnya.Salah satu supir bus asal Cililin, Bandung menuturkan jika ia masih bertahan di perusahaan bus meskipun sudah tidak berjalan tiga bulan.
"Sekarang sudah tidak jalan selama tiga bulan. Masalah gaji alhamdulllah," tutur supir bus tersebut saat ditanya Alman, salah satu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi.
Namun para supir bis sudah terkena dampaknya, semenjak umrah ditutup untuk jemaah dari berbagai penjuru dunia. Penghasilan mereka pun menurun drastis, meskipun beberapa pemilik perusahaan masih memperkerjakan mereka.
"Lockdown yang pertama kita full (gaji). Untuk yang kedua (lockdown) kita setengahnya. Alhamdulillah kita masih dikasih uang jajan meskipun setengahnya," tambahnya.
Keluhan para supir ini pun satu, yaitu mereka tidak bisa memberikan nafkah kepada keluarga yang berada jauh. Padahal merekalah yang menjadi tulang punggung keluarga.
Sementara Alman menambahkan, jika gaji supir bus di Arab Saudi tidak terlalu besar. Tapi biasanya, mereka mendapatkan uang sampingan saat membawa jemaah baik umrah maupun haji. Dan saat ini, ketika para supir ini harus 'menganggur,' maka uang sampingan pun tidak ada.
Apakah Ada Rencana untuk Pulang Kampung?
Supir bus ini pun menjelaskan jika ia tidak memiliki rencana untuk pulang ke Indonesia. Dan memilih bertahan di Arab Saudi, dengan harapan ibadah umrah akan kembali di buka di awal tahun 2021.Sementara mereka yang mengajukan pulang ke tanah air, telah difasilitasi dan dipulangkan oleh perusahaan.
"Kebetulan saya tidak mengajukan pulang. Kalo yang sudah mengajukan pulang, kemaren sudah terbang 1 orang. Insya Allah untuk umrah awal tahun depan sudah ada," tambahnya.
Sementara supir bus lainnya yang berasal dari Bandung dan Cianjur menuturkan, jika mereka ingin pulang tapi masih bertahan di sana. "Pengen pulang tapi gimana ya..." ucapnya.
Sumber : sahijab.com
Previous
Posting Lebih BaruNext
Posting Lama
Posted by Juni 21, 2020 and have
0
komentar
, Published at