Kasus positif virus corona (Covid-19) bertambah 993 sehingga total sudah mencapai 30.514 kasus per hari ini, Sabtu (6/6).
Angka kumulatif tersebut membuat Indonesia berada di urutan ke-11 kasus positif terbanyak di Asia dan ke-2 di Asia Tenggara.
Merujuk data John Hopkins University dalam situs coronavirus.jhu.edu per Sabtu (6/6), negara di Asia urutan pertama adalah India dengan 236.657 kasus positif. Diikuti Iran dengan 167.156 kasus positif.
Kemudian di urutan ketiga adalah Arab Saudi dengan 95.947 kasus positif.
Urutan selanjutnya berturut-turut yakni Pakistan 93.983 kasus, China 84.177 kasus, Qatar 65.495 kasus, Bangladesh 60.391 kasus, Uni Emirat Arab 37.642 kasus.
Lalu, Singapura 37.183 kasus positif, Kuwait 30.644 kasus kemudian Indonesia dengan 30.514 kasus.
Masih merujuk data John Hopkins University, meningkatnya jumlah kasus positif yang mencapai 30.514, membuat Indonesia berada di urutan kedua di Asia Tenggara.
Indonesia berada di bawah Singapura dengan 37.183 kasus positif.
Di bawah Indonesia ada Filipina dengan 20.626 kasus, Malaysia 8.266 kasus, Thailand 3.102 kasus, Vietnam 329 kasus, Myanmar 236 kasus, Brunei Darussalam 141 kasus, Kamboja 125 kasus, Timor Timur 24 kasus, dan Laos 19 kasus.
Jika dilihat secara keseluruhan atau tidak terpaku pada Asia dan Asia Tenggara, kasus positif virus corona terbanyak berada di Amerika Serikat dengan 1.897.838 kasus. Diikuti Brazil dengan 614.941 kasus positif.
Urutan ketiga dan selanjutnya secara berturut-turut antara lain, Rusia 449.256, Inggris Raya 284.734, Spanyol 240.978, India 236.657, Italia 234.531, dan Prancis dengan 190.180.
Kemudian, Peru 187.400, Jerman 184.924, Turki 168.340, Iran 167.156, Chile 122.499, Mexico 110.026, Kanada 95.947, Arab Saudi 95.748, Pakistan 93.983, China 84.177, Qatar 65.495.
Lalu Bangladesh 60.391, Belgia 58.907, Belanda 47.358, Belarusia 46.868, Afrika Selatan 43.434, Swedia 42.939, Ekuador 41.575, Uni Emirat Arab 37.642, Singapura 37.183, Kolombia 36.759, Portugal 33.969, Mesir 31.115, Swiss 30.936, Kuwait 30.644 dan Indonesia 30.514 kasus.
Sejauh ini, Pemerintah Indonesia ingin meningkatkan jumlah spesimen yang bisa diperiksa per hari menjadi 20 ribu.
Target itu dirancang kembali usai target 10 ribu spesimen yang diperiksa per hari sudah terlampaui.
Demi merealisasikannya, pemerintah membuka sukarelawan besar-besaran.
“Pak Presiden menyetujui untuk segera melakukan rekrutmen sukarelawan besar-besaran, untuk kerja secara sif, bergantian,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam jumpa pers, Kamis (4/6).
Sumber: cnnindonesia.com
Angka kumulatif tersebut membuat Indonesia berada di urutan ke-11 kasus positif terbanyak di Asia dan ke-2 di Asia Tenggara.
Merujuk data John Hopkins University dalam situs coronavirus.jhu.edu per Sabtu (6/6), negara di Asia urutan pertama adalah India dengan 236.657 kasus positif. Diikuti Iran dengan 167.156 kasus positif.
Kemudian di urutan ketiga adalah Arab Saudi dengan 95.947 kasus positif.
Urutan selanjutnya berturut-turut yakni Pakistan 93.983 kasus, China 84.177 kasus, Qatar 65.495 kasus, Bangladesh 60.391 kasus, Uni Emirat Arab 37.642 kasus.
Lalu, Singapura 37.183 kasus positif, Kuwait 30.644 kasus kemudian Indonesia dengan 30.514 kasus.
Masih merujuk data John Hopkins University, meningkatnya jumlah kasus positif yang mencapai 30.514, membuat Indonesia berada di urutan kedua di Asia Tenggara.
Indonesia berada di bawah Singapura dengan 37.183 kasus positif.
Di bawah Indonesia ada Filipina dengan 20.626 kasus, Malaysia 8.266 kasus, Thailand 3.102 kasus, Vietnam 329 kasus, Myanmar 236 kasus, Brunei Darussalam 141 kasus, Kamboja 125 kasus, Timor Timur 24 kasus, dan Laos 19 kasus.
Jika dilihat secara keseluruhan atau tidak terpaku pada Asia dan Asia Tenggara, kasus positif virus corona terbanyak berada di Amerika Serikat dengan 1.897.838 kasus. Diikuti Brazil dengan 614.941 kasus positif.
Urutan ketiga dan selanjutnya secara berturut-turut antara lain, Rusia 449.256, Inggris Raya 284.734, Spanyol 240.978, India 236.657, Italia 234.531, dan Prancis dengan 190.180.
Kemudian, Peru 187.400, Jerman 184.924, Turki 168.340, Iran 167.156, Chile 122.499, Mexico 110.026, Kanada 95.947, Arab Saudi 95.748, Pakistan 93.983, China 84.177, Qatar 65.495.
Lalu Bangladesh 60.391, Belgia 58.907, Belanda 47.358, Belarusia 46.868, Afrika Selatan 43.434, Swedia 42.939, Ekuador 41.575, Uni Emirat Arab 37.642, Singapura 37.183, Kolombia 36.759, Portugal 33.969, Mesir 31.115, Swiss 30.936, Kuwait 30.644 dan Indonesia 30.514 kasus.
Sejauh ini, Pemerintah Indonesia ingin meningkatkan jumlah spesimen yang bisa diperiksa per hari menjadi 20 ribu.
Target itu dirancang kembali usai target 10 ribu spesimen yang diperiksa per hari sudah terlampaui.
Demi merealisasikannya, pemerintah membuka sukarelawan besar-besaran.
“Pak Presiden menyetujui untuk segera melakukan rekrutmen sukarelawan besar-besaran, untuk kerja secara sif, bergantian,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam jumpa pers, Kamis (4/6).
Sumber: cnnindonesia.com
Previous
Posting Lebih BaruNext
Posting Lama
Posted by Juni 06, 2020 and have
0
komentar
, Published at