Guna memberikan pesan moral, Komunitas Pejuang Tauhid Indonesia (PTI) meluncurkan Film Teluh Jampang berjudul Harga Nyawa Seorang Janda.
Satu persatu, masyarakat pun ada yang mati secara mengenaskan karena santet.
Pembuatan film yang mengambil cerita dari kisah nyata tersebut, bermula ketika banyaknya masukan dari warga Sukabumi untuk memproduksi film dengan mengekspos pelosok kampung dan kesyirikannya.
“Banyak permintaan dari warga, untuk mengekspos pelosok Sukabumi dengan kesyirikannya.
Alhamdulillah kami dari PTI baru selesai memproduksi Film Teluh Jampang season 1 judulnya Harga Nyawa Seorang Janda,” kata Founder PTI, Salman Hidayat kepada Radar Sukabumi, kemarin (23/4).
Dalam film tersebut, lanjut Salman, menceritakan tentang kesyirikan misalnya saja, ada seorang dukun sakti yang berdarah Jawa dan Sunda sudah lama bermukim di wilayah Sukabumi selama puluhan tahun tepatnya di wilayah Jampang yang terkenal dengan tukang nyareat (Ngobati Penyakit Non Medis).
“Ceritanya, dukun sakti ini tidak memiliki keturunan karna selalu meninggal dengan cara aneh di dalam kandungan.
Suatu hari Mbah Atmo ini harus pergi dari kampung karena diusir secara paksa oleh mertuanya serta masyarakat karena menghamili pasien seorang gadis,” jelasnya.
Kemudian, sambung Salman, karena tidak terima diusir warga dan mertua Bah Atmo dendam hingga ingin menghancurkan dan membinasakan masyarakat yang mengusirnya.
“Akhirnya sesepuh markas ruqyah yang di perankan saya mencoba meminta bantuan Kepada ustadz lainya untuk memberantas sihir dan santet,” ungkapnya.
Banyak pesan moral yang dapat dipetik dalam film ini diantaranya, mengingtakan masyarakat agar tidak terjerumah dalam kesyirikan yang hanya merugikan kehiduoan dunia maupun akhirat.
“Selain itu, produksi film ini juga memperlihatkan kondisi pelosok kampung di Kabupaten Sukabumi.
Dengan begitu, diharapkan pemerintah bisa memperhatikan pembangunan di pelosok kampung,” ujarnya.
Salman menambahkan, Komunitas PTI berencana memproduksi Film Teluh Jampang ini hingga season 7 dan rencananya bakal ditayangkan di Bioskop Sukabumi.
“Mudah-mudahan produksi film ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Karena dalam film nya banyak pelajaran yang bisa dipetik,” pungkasnya. (bam/d)
Previous
Posting Lebih BaruNext
Posting Lama
Posted by Mei 04, 2020 and have
0
komentar
, Published at