Italia Merupakan salah satu Negara yang terpuruk dalam menangani mewabah nya virus covid-19 atau Corona.
Sehingga Pemimpin Negara Tersebut merasa dirinya Kurang Mampu dalam Pencegahan Penyebaran Virus Corona Tersebut
Padahal dalam Segi Kesehatan Medis Italia adalah salah satu negara yang sigap,tetapi dalam Kausus Corona dia Merasa kewalahan dan Merasa Gagal.
Italia telah memperpanjang tindakan pembatasan pergerakan dan penguncian (lockdown) yang diberlakukan untuk menghadapi epidemi virus corona (COVID-19) hingga Paskah. Sementara itu tingkat pertambahan kasus infeksi baru menunjukkan tren yang menurun, menimbulkan harapan baru bagi negara itu.
BBC mewartakan, pada Senin (30/3/2020) jumlah infeksi baru yang dilaporkan di Italia adalah 1.648, turun lebih dari 50% dibandingkan angka 3.815 yang dicatat di hari sebelumnya. Namun, jumlah korban tewas kembali menunjukkan kenaikan dengan 812 kematian yang dilaporkan, dibandingkan 756 dari sehari sebelumnya.
Italia meyakini puncak krisisnya akan datang hanya dalam waktu sepekan.
Negara itu memiliki angka kematian tertinggi dibandingkan negara-negara lain. Menurut data pemerintah, total, 11.591 telah meninggal akibat Covid-19 di negara itu, sementara jumlah kasus yang dikonfirmasi telah menembus 100.000.
Warga Italia telah hidup di bawah aturan pembatasan ketat selama tiga pekan, dengan sebagian besar toko, bar, dan restoran tutup. Mereka tidak diperbolehkan meninggalkan rumah kecuali dianggap penting.
Pemerintah telah mengumumkan bahwa lockdown yang semestinya berakhir pada Jumat (3/4/2020) akan diperpanjang hingga 12 April yang merupakan Minggu Paskah.
Sehingga Pemimpin Negara Tersebut merasa dirinya Kurang Mampu dalam Pencegahan Penyebaran Virus Corona Tersebut
Padahal dalam Segi Kesehatan Medis Italia adalah salah satu negara yang sigap,tetapi dalam Kausus Corona dia Merasa kewalahan dan Merasa Gagal.
Italia telah memperpanjang tindakan pembatasan pergerakan dan penguncian (lockdown) yang diberlakukan untuk menghadapi epidemi virus corona (COVID-19) hingga Paskah. Sementara itu tingkat pertambahan kasus infeksi baru menunjukkan tren yang menurun, menimbulkan harapan baru bagi negara itu.
BBC mewartakan, pada Senin (30/3/2020) jumlah infeksi baru yang dilaporkan di Italia adalah 1.648, turun lebih dari 50% dibandingkan angka 3.815 yang dicatat di hari sebelumnya. Namun, jumlah korban tewas kembali menunjukkan kenaikan dengan 812 kematian yang dilaporkan, dibandingkan 756 dari sehari sebelumnya.
Italia meyakini puncak krisisnya akan datang hanya dalam waktu sepekan.
Negara itu memiliki angka kematian tertinggi dibandingkan negara-negara lain. Menurut data pemerintah, total, 11.591 telah meninggal akibat Covid-19 di negara itu, sementara jumlah kasus yang dikonfirmasi telah menembus 100.000.
Warga Italia telah hidup di bawah aturan pembatasan ketat selama tiga pekan, dengan sebagian besar toko, bar, dan restoran tutup. Mereka tidak diperbolehkan meninggalkan rumah kecuali dianggap penting.
Pemerintah telah mengumumkan bahwa lockdown yang semestinya berakhir pada Jumat (3/4/2020) akan diperpanjang hingga 12 April yang merupakan Minggu Paskah.
Previous
Posting Lebih BaruNext
Posting Lama
Posted by Maret 30, 2020 and have
0
komentar
, Published at