Nilai tukar riyal Arab Saudi masih perkasa pada perdagangan Rabu (1/4/2020), meski ada kemungkinan ibadah haji tahun ini akan ditunda, yang artinya pendapatan negara kerajaan tersebut akan merosot.
Pada pukul 9:32 WIB, SAR 1 setara Rp 4.355, riyal menguat 0,65% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Kurs riyal sendiri sudah mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah pada 23 Maret lalu di Rp 4.425/SAR, yang merupakan level tertinggi intraday saat itu.
Pandemi virus corona (COVID-19) masih menjadi isu utama di perdagangan mata uang. Berdasarkan data Johns Hopkins CSSE, hingga pagi ini kasus COVID-19 sudah "menyerang" 180 negara/wilayah, dengan lebih dari 850.000 terjangkit, 42.032 orang meninggal dunia dan 177.857 dinyatakan sembuh.
Di Indonesia hingga Selasa kemarin sudah ada 1.528 kasus positif COVID-19, dengan 136 orang meninggal dunia dan 81 sembuh. Sementara di Arab Saudi ada 1.536 kasus dengan 10 orang meninggal dunia dan 165 sembuh.
"Arab Saudi sepenuhnya siap untuk melayani peziarah," kata Menteri Haji Saudi Mohammad Benten.
"Tetapi dalam keadaan saat ini, ketika kita berbicara tentang pandemi global ... kerajaan lebih tertarik untuk melindungi kesehatan umat Islam dan warga negara."
"Karena itu kami telah meminta saudara lelaki kami Muslim di semua negara untuk menunggu terlebih dahulu melakukannya (haji), sampai situasinya jelas."
Meski demikian, pemerintah Saudi belum mengambil tindakan resmi. Haji sendiri akan dilakukan akhir Juli nanti.
Di 2019, haji menarik 2,5 juta Muslim datang ke negeri itu. Ibadah haji merupakan salah satu sumber utama pendapatan Arab Saudi selain minyak mentah yang kini harganya dengan ambles.
Meski demikian kurs riyal masih tetap perkasa melawan rupiah, sebabnya terjadi capital outflow yang besar dari Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat memberikan update tentang kondisi perekonomian terkini Selasa siang mengatakan dana asing masih pergi dari pasar Indonesia. Ia mengatakan, terjadi outflow atau aliran dana asing keluar hingga Rp 145,1 triliun.
"Terdiri dari outflow Rp 131,1 triliun di pasar SBN dan Rp 9,9 triliun di pasar saham," katanya.
Pergerakan rupiah memang sangat rentan oleh keluar masuknya aliran modal (hot money) sebagai sumber devisa. Sebabnya, pos pendapatan devisa lain yakni transaksi berjalan (current account), belum bisa diandalkan.
Sejak tahun 2011 transaksi berjalan RI sudah mengalami defisit (current account deficit/CAD). Praktis pasokan valas hanya dari hot money, yang mudah masuk-keluar. Ketika terjadi capital outflow yang besar maka tekanan bagi rupiah akan semakin kuat.
Sumber : CNBC Indonesia
Pada pukul 9:32 WIB, SAR 1 setara Rp 4.355, riyal menguat 0,65% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Kurs riyal sendiri sudah mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah pada 23 Maret lalu di Rp 4.425/SAR, yang merupakan level tertinggi intraday saat itu.
Pandemi virus corona (COVID-19) masih menjadi isu utama di perdagangan mata uang. Berdasarkan data Johns Hopkins CSSE, hingga pagi ini kasus COVID-19 sudah "menyerang" 180 negara/wilayah, dengan lebih dari 850.000 terjangkit, 42.032 orang meninggal dunia dan 177.857 dinyatakan sembuh.
Di Indonesia hingga Selasa kemarin sudah ada 1.528 kasus positif COVID-19, dengan 136 orang meninggal dunia dan 81 sembuh. Sementara di Arab Saudi ada 1.536 kasus dengan 10 orang meninggal dunia dan 165 sembuh.
Rupiah Ke Real Arab Saudi semakin melemah,Kemungkinan Ibadah Haji di Tunda
Akibat pandemi COVID-19 tersebut, pemerintah Arab Saudi sepertinya akan menunda ibadah haji tahun ini. Hal ini secara tersirat dikatakan Menteri Haji Saudi dalam wawancaranya kepada televisi Al-Ekhbariya, sebagaimana ditulis AFP. Sebelumnya, Saudi telah menyetop perjalanan ibadah umrah dan sholat jamaah di semua masjid di negeri itu."Arab Saudi sepenuhnya siap untuk melayani peziarah," kata Menteri Haji Saudi Mohammad Benten.
"Tetapi dalam keadaan saat ini, ketika kita berbicara tentang pandemi global ... kerajaan lebih tertarik untuk melindungi kesehatan umat Islam dan warga negara."
"Karena itu kami telah meminta saudara lelaki kami Muslim di semua negara untuk menunggu terlebih dahulu melakukannya (haji), sampai situasinya jelas."
Meski demikian, pemerintah Saudi belum mengambil tindakan resmi. Haji sendiri akan dilakukan akhir Juli nanti.
Di 2019, haji menarik 2,5 juta Muslim datang ke negeri itu. Ibadah haji merupakan salah satu sumber utama pendapatan Arab Saudi selain minyak mentah yang kini harganya dengan ambles.
Meski demikian kurs riyal masih tetap perkasa melawan rupiah, sebabnya terjadi capital outflow yang besar dari Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat memberikan update tentang kondisi perekonomian terkini Selasa siang mengatakan dana asing masih pergi dari pasar Indonesia. Ia mengatakan, terjadi outflow atau aliran dana asing keluar hingga Rp 145,1 triliun.
"Terdiri dari outflow Rp 131,1 triliun di pasar SBN dan Rp 9,9 triliun di pasar saham," katanya.
Pergerakan rupiah memang sangat rentan oleh keluar masuknya aliran modal (hot money) sebagai sumber devisa. Sebabnya, pos pendapatan devisa lain yakni transaksi berjalan (current account), belum bisa diandalkan.
Sejak tahun 2011 transaksi berjalan RI sudah mengalami defisit (current account deficit/CAD). Praktis pasokan valas hanya dari hot money, yang mudah masuk-keluar. Ketika terjadi capital outflow yang besar maka tekanan bagi rupiah akan semakin kuat.
Sumber : CNBC Indonesia
Previous
Posting Lebih BaruNext
Posting Lama
Posted by Maret 31, 2020 and have
0
komentar
, Published at